Benda atau medium bila dikenai sebuah gaya atau
tekanan menarik,
menggeser, atau menekannya maka bentuk benda tersebut akan berubah
(terdeformasi). Jika benda kembali ke bentuknya semula bila gaya-gaya
dihilangkan maka benda dikatakan elastik. Hubungan antara gaya dan deformasinya
dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep tegangan (stress), regangan
(strain), hukum Hooke dan konstanta- konstanta elastiknya.
Konsep
tegangan (stress) didefenisikan
sebagai gaya persatuan luas sedangkan
regangan merupakan perubahan fraksional suatu benda elastik baik bentuk
maupun dimensinya. Dan Hukum Hooke mengemukakan bahwa jika tegangan bekerja
pada sebuah benda dan menimbulkan regangan cukup kecil, maka terdapat hubungan
secara linier antara tegangan dan regangan. Berbeda
penjelasan antara konsep konstanta-konstanta elastik dengan
tegangan, regangan dan hukum Hooke. Pada makalah ini akan dijelaskan tentang
konsep yang termuat dari Konstanta -konstanta elastik.
Konstanta Konstanta Elastik
Konstanta elastik adalah tinjauan hubungan antara
tegangan-regangan dan perubahan bentuk benda yang ditimbulkannya. Konstanta-konstanta elastisitas
tersebut sangat penting dalam kajian ilmu seismologi untuk mengetahui
sifat elastisitas material di dalam bumi pada saat menjalarkan gelombang
seismik. Konstanta elastisitas biasanya menjelaskan bagaimana hubungan tegangan
dan regangan yang bekerja pada suatu bahan. Untuk medium yang homogen
isotropik konstanta elastik didefinisikan sebagai sifat medium
dimana tidak terdapat variasi densitas didalam medium sehingga gelombang
menjalar dengan kecepatan yang sama dalam medium. konstanta elastik
meliputi modulus Young, modulus Bulk, modulus Rigiditas dan rasio Poisson.
Modulus Young (stretch modulus)
Didefinisikan
sebagai besarnya regangan
yang diakibatkan oleh perubahan panjang suatu
benda akibat adanya tarikan
.
Di mana
atau regangan timbul dari gaya yang bekerja
pada suatu luasan dan atarikan yang diberi lambang
adalah perubahan panjang untuk setiap panjang
benda. Semua
komponen regangan yang tidak searah sumbu panjang adalah nol. Hal ini
disebabkan tegangan hanya terjadi pada arah sumbu panjang tersebut, pada arah
yang lain tegangannya nol. Perumusannya adalah:
Modulus Bulk (Κ)
Menyatakan regangan yang dialami oleh
suatu benda yang ditunjukkan oleh perubahan volume benda tersebut. Tegangan
pada modulus ini didefinisikan sebagai tekanan hidrostatik. Jadi modulus Bulk
adalah hubungan antara tegangan dan regangan pada benda yang mengalami tekanan
hidrostatik. Bila tekanan hidrostatik Ph= F/A dan regangan volume
= ΔV/V,
maka modulus Bulk adalah:
Modulus Rigiditas (μ)
Tekanan terhadap suatu
benda dapat menimbulkan regangan berupa pergeseran pada salah satu permukaan
bidangnya. Tekanan yang bekerja pada benda ini disebut tekanan geser dan
regangannya disebut regangan geser. Perubahan bentuk akibat pergeseran ini
tidak disertai perubahan volumenya. Hubungan antara tegangan dan regangan yang
menimbulkan pergeseran sederhana ini disebut modulus Rigiditas. Perumusan
matematisnya adalah:
atau persamaan modulus
rigiditas bisa dituliskan seperti :
Rasio Poisson (
)
Rasio Poisson
atau poisson’s ratio adalah ukuran besarnya regangan pada suatu benda berupa
kontraksi dalam arah transversal dan peregangan dalam arah longitudinal akibat
terkena tekanan. Apabila pernyataan tersebut diterapkan pada silinder dimana
arah transversalnya dinyatakan dengan diameter silinder (D) dan arah
longitudinal dengan panjang silinder (L), maka rasio Poisson adalah
Kaitan konstanta-konstanta elastik
Kaitan antara
modulus Bulk, Young dan rasio poisson’s adalah
Tegasan pada satu sisi
(y) menyebabkan sisi sejajarnya mengalami perubahan bentuk seperti ditunjukkan
di gammbar. 6, yang pada awalnya belum mengalami perubahan bentu gambar.5,
sehingga memberikan kontribusi regangan transversal sebesar x dan z;
Komentar
Posting Komentar