Abstraksi
Teori tektonik lempeng adalah suatu teori yang menjelaskan mengenai
sifat-sifat dinamis bumi yang disebabkan oleh gaya endogen yang berasal dari
dalam bumi. Selain itu, menurut ahli tektonik lempeng,
lapisan litosfer 20 pecahan yang disebut sebagai lempeng bumi dengan memiliki
ketebalan sekitar 70 km. Lempeng-lempeng yang berupa pecahan litosfer saling
bergerak diatas lapisan astenosfer dengan pergerakan lempeng mencapai 2-20 cm
per tahunnya. Pergerakan lempeng terbagi oleh 3 macam yakni, secara konvergen,
divergen dan transformasi. Adanya pergerakan lempeng menghasilkan batas
pertemuan (parit atau trench, punggungan ridge, dan sesar atau fault). Lempeng
bergerak secara relatif antara satu dengan yang lainnya, dan yang menghasilkan
pertemuan antara 2 lempeng dan 3 lempeng (triple junction). Pergerakan relatif
lempeng dapat dihitung menggunakan metode euler. Metode euler mengikuti
aturan tangan kanan dengan arah jempol adalah kutub euler, jari keempatnya
merupakan arah rotasi.
Kata kunci : litosfer, pergerakan lempeng, batas
lempeng, dan teori euler.
Pendahuluan
Bumi berbentuk bulat
seperti bola, namun rata di kutub-kutubnya. Jari-jari Khatulistiwa adalah 6.378
km, jari-jari kutub 6.356 km. lebih dari 70% permukaan bumi diliputi oleh
lautan. Bumi memiliki struktur dalam yang hampir sama dengan telur. Kuning telurnya
adalah inti, putih telurnya adalah selubung, dan cangkang telurnya adalah
kerak.
Menurut teori tektonik lempeng,
bagian luar bumi merupakan kulit yang tersusun oleh lempeng-lempeng tektonik
yang saling bergerak. Di bagian
atas disebut lapisan litosfer
merupakan bagian kerak bumi yang tersusun dari material yang kaku. Lapisan ini
mempunyai ketebalan sampai 80 km di daratan dan sekitar 15 km di bawah samudra.
Lapisan di bawahnya disebut astenosfir yang berbentuk padat dan materinya dapat
bergerak karena perbedaan tekanan.
Bila dua buah lempeng bertumbukan maka pada daerah batas antara dua
lempeng akan terjadi tegangan. Salah satu lempeng akan menyusup ke bawah lempeng
yang lain, masuk ke bawah lapisan astenosfir. Pada umumnya lempeng samudra akan
menyusup ke bawah lempeng benua. Hal ini disebabkan lempeng samudra mempunyai
densitas yang lebih besar dibandingkan dengan lempeng benua.
Litosfer
Sebelum mempelajari litosfer,
akan mempelajari bagian-bagian dari lapisan bumi. Bumi terdiri oleh beberapa
bagian yaitu:
1. Inti
bumi, inti dalam dan inti luar. Inti dalam memiliki sifat yang padat, unsur
penyusun utama adalah besi, dengan jari-jari 1216 Km. Inti luar, berbentuk lelehan
(cair), dengan unsur–unsur metal dengan ketebalan 2270 Km.
2. Mantel
Bumi dengan ketebalann 2885 Km; terdiri dari batuan padat
3. Kerak
Bumi, atau “kulit terluar” dari Bumi, dengan ketebalan berkisar antara 100 Km,
kulit terluar ini biasanya disebut sebagai litosfer.
Litosfer
yang merupakan terluar dari bumi berbentuk padat, kaku (rigid) dan dingin,
serta berada dibawah Atmosfir dan
terletak diatas Samudra. Litosfer memiliki ini, memiliki kemampuan menahan beban permukaan yang
luas misalkan gunung berapi . Menurut tektonik lempeng, lapisan litosfer 20
pecahan yang disebut sebagai lempeng bumi dengan memiliki ketebalan sekitar 70
km. Lempeng-lempeng yang berupa pecahan litosfer saling bergerak diatas lapisan
astenosfer dengan pergerakan lempeng mencapai 2-20 cm per tahunnya.
Selain itu, litosfer
juga terdiri atas kerak dan selubung atas. Susunan dan komposisi
Litosfer (Kerak Benua dan Kerak Samudra) dapat
diketahui dengan cara menganalisa batuan-batuan yang tersingkap di permukaan
bumi, atau hasil pemboran inti, maupun produk aktivitas gunungapi. Berdasarkan
analisa kimia dari sampel batuan yang diambil di berbagai tempat di bumi,
secara umum unsur kimia yang paling dominan sebagai penyusun litosfir adalah
sebagai berikut:
Meskipun titik berat dari ilmu geologi adalah studi mengenai
bagian-bagian dari Bumi yang padat, tetapi adalah juga penting untuk mengetahui
sesuatu tentang bahan-bahan lainnya yang menyelimuti dan berinteraksi dengan
berbagai cara dengan bumi. Mereka itu adalah bahan yang berwujud udara dan air,
atau yang sehari-hari kita kenali sebagai atmosfera dan hidrosfera.
Lapisan-lapisan udara dan air ini dapat kita gambarkan sebagai selaput yang
saling menutup, tetapi pada batas-batas tertentu mereka ini saling bercampur.
Masing-masing selaput terdiri dari bahan-bahan yang khas dan didalam bahan itu
sendiri juga berlangsung proses-proses tertentu.
Pertumbuhan Batas Lempeng
Lapisan litosfer terbentuk di
daerah samudra, dimana terdapat dua lapisan samudra yang saling menjauhi satu
dengan yang lain dengan kecepatan yang konstan dan menempuh jarak beberapa puluh milimeter setiap tahun. Terpisahnya
dua lapisan ini mengakibatkan lapisan batuan panas naik mengisi antara dua
lapisan tersebut. Lapisan batuan panas tersebut mendingin ketika sudah naik ke
permukaan kemudian tumbuh dan menyebar menjadi bagian dari lapisan
tersebut.Bagian lapisan luar, interior bumi dibagi menjadi lapisan litosfer dan
lapisan astenosfer berdasarkan perbedaan
mekanis dan cara terjadinya perpindahan panas. Llitosfer lebih dingin dan kaku,
sedangkan astenosfer lebih panas dan secara mekanik lemah. Selain itu, litosfer
kehilangan panasnya melalui proses konduksi, sedangkan astenosfer juga
memindahkan panas melalui konveksi dan memiliki gradien suhu yang hampir
adiabatik. Pembagian ini sangat berbeda dengan pembagian bumi secara kimia
menjadi inti, mantel, dan kerak. Litosfer sendiri mencakup kerak dan juga
sebagian dari mantel. Suatu bagian mantel bisa saja menjadi bagian dari
litosfer atau astenosfer pada waktu yang berbeda, tergantung dari suhu,
tekanan, dan kekuatan gesernya. Prinsip kunci tektonik lempengan adalah bahwa
litosfer terpisah menjadi lempengan-lempengan tektonik yang berbeda-beda.
Lempengan ini bergerak menumpang di atas astenosfer yang
mempunyaiviskoelastisitas sehingga bersifat seperti fluida. Pergerakan
lempengan bisa mencapai 10-40mm/a (secepat pertumbuhan kuku jari) seperti di
Mid-Atlantic Ridge, ataupun bisa mencapai160 mm/a (secepat pertumbuhan rambut)
seperti di Lempeng Nazca.Lempeng-lempeng ini tebalnya sekitar 100 km dan
terdiri atas mantel litosferik yang diatasnya dilapisi dengan hamparan salah
satu dari dua jenis material kerak.Yang pertama adalah kerak samudera atau yang
sering disebut dengan "sima", gabungan dari silikon dan magnesium. Yang kedua adalah
kerak benua yang sering disebut "sial", gabungandari silikon dan
aluminium. Kedua jenis kerak ini berbeda dari segi ketebalan di mana kerak benua memiliki ketebalan yang jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan kerak samudera.Ketebalan kerak benua mencapai 30-50
km sedangkan kerak samudera hanya 5-10 km.
Dua lempeng akan bertemu di sepanjang batas lempeng ( plate boundary), yaitu daerah dimana aktivitas geologis umumnya
terjadi seperti gempa bumi dan pembentukan kenampakantopografis seperti gunung,
gunung berapi, dan palung samudera. Kebanyakan gunung berapiyang aktif di dunia
berada di atas batas lempeng, seperti Cincin Api Pasifik ( Pacific Ring of Fire) di
Lempeng Pasifik yang paling aktif dan dikenal luas.Lempeng tektonik bisa
merupakan kerak benua atau samudera, tetapi biasanya satu lempeng terdiri atas
keduanya. Misalnya, Lempeng Afrika mencakup benua itu sendiri dansebagian dasar
Samudera Atlantik dan Hindia.Perbedaan antara kerak benua dengan kerak samudera
ialah berdasarkan kepadatan material pembentuknya. Kerak samudera lebih padat
daripada kerak benua dikarenakan perbedaan perbandingan jumlah berbagai elemen,
khususnya silikon.
Kerak benua lebih padat karena komposisinya yang mengandung lebih
sedikitsilikon dan lebih banyak materi yang berat. Dalam hal ini, kerak
samudera dikatakanlebih bersifat mafik ketimbang felsik. Maka, kerak samudera
umumnya berada di bawah permukaan laut seperti sebagian besar Lempeng Pasifik,
sedangkan kerak benua timbul ke atas
permukaan laut, mengikuti sebuah prinsip yang dikenal dengan isostasi.
Pertemuan 2 Lempeng
Sudah sejak lama para ahli kebumian meyakini bahwa benua-benua yang ada
di muka bumi ini sebenarnya tidaklah tetap di tempatnya, akan tetapi secara
berlahan benua benua tersebut bermigrasi di sepanjang bola bumi. Terpisahnya
bagian daratan dari daratan asalnya dapat membentuk suatu lautan yang baru dan
dapat juga berakibat pada terjadinya proses daur ulang lantai samudra kedalam
interior bumi. Sifat mobilitas dari kerak bumi diketahui dengan adanya
gempabumi, aktifitas gunungapi dan pembentukan pegunungan (orogenesa). Berdasarkan ilmu pengetahuan kebumian, teori yang
menjelaskan mengenai bumi yang dinamis dikenal dengan Tektonik Lempeng.
Teori tektonik
lempeng adalah suatu teori yang menjelaskan mengenai sifat-sifat dinamis bumi
yang disebabkan oleh gaya endogen yang berasal dari dalam bumi. Dalam teori
tektonik lempeng dinyatakan bahwa pada dasarnya kerak-bumi (litosfer) terbagi
dalam 13 lempeng besar dan kecil.
1). Lempeng Pasific (Pasific plate),
2). Lempeng Euroasia (Eurasian plate),
3). Lempeng
India-Australia (Indian-Australian
plate),
4). Lempeng Afrika (African plate),
5). Lempeng Amerika
Utara (North American plate),
6). Lempeng Amerika
Selatan (South American plate),
7). Lempeng Antartika
(Antartic plate)
serta beberapa lempeng kecil
seperti :
1). Lempeng Nasca (Nasca plate),
2). Lempeng Arab (Arabian plate), dan
3). Lempeng Karibia (Caribian plate).
4). Lempeng
Philippines (Phillippines plate)
5). Lempeng Scotia (Scotia plate)
6). Lempeng Cocos (Cocos plate)
Batas-batas dari ke 13 lempeng
tersebut diatas dapat dibedakan berdasarkan interaksi antara lempengnya sebagai
berikut:
(1). Batas Konvergen: Batas
konvergen adalah batas antar lempeng yang saling bertumbukan. Batas lempeng
konvergen dapat berupa batas Subduksi (Subduction) atau Obduksi (Obduction).
Batas subduksi adalah batas lempeng yang berupa tumbukan lempeng dimana lsalah
satu empeng menyusup ke dalam perut bumi dan lempeng lainnya terangkat ke
permukaan. Contoh batas lempeng konvergen dengan tipe subduksi adalah Kepulauan
Indonesia sebagai bagian dari lempeng benua Asia Tenggara dengan lempeng
samudra Hindia–Australia di sebelah selatan Sumatra-Jawa-NTB dan NTT. Batas
kedua lempeng ini berupa suatu zona subduksi yang terletak di laut yang
berbentuk palung (trench) yang memanjang dari Sumatra, Jawa, hingga ke Nusa
Tenggara Timur. Contoh lainnya adalah kepulauan Philipina, sebagai hasil
subduksi antara lempeng samudra Philipina dengan lempeng samudra Pasifik.
Obduksi (Obduction) adalah batas lempeng yang
merupakan hasil tumbukan lempeng benua dengan benua yang membentuk suatu
rangkaian pegunungan (gambar 2.19 Atas). Contoh batas lempeng tipe obduksi
adalah pegunungan Himalaya yang merupakan hasil tumbukan lempeng benua India
dengan lempeng benua Eurasia.
(2). Batas
Divergen: Batas
divergen adalah batas antar lempeng yang saling menjauh satu dan lainnya.
Pemisahan ini disebabkan karena adanya gaya tarik (tensional force) yang
mengakibatkan naiknya magma kepermukaan dan membentuk material baru berupa lava
yang kemudian berdampak pada lempeng yang saling menjauh. Contoh yang paling
terkenal dari batas lempeng jenis divergen adalah Punggung Tengah Samudra (Mid
Oceanic Ridges) yang berada di dasar samudra Atlantik, disamping itu contoh
lainnya adalah rifting yang terjadi antara benua Afrika dengan Jazirah Arab
yang membentuk laut merah.
(3). Batas
Transform: Batas
transform adalah batas antar lempeng yang saling berpapasan dan saling bergeser
satu dan lainnya menghasilkan suatu sesar mendatar jenis Strike Slip Fault.
Contoh batas lempeng jenis transforms adalah patahan San Andreas di Amerika
Serikat yang merupakan pergeseran lempeng samudra Pasifik dengan lempeng benua
Amerika Utara.
Berdasarkan teori tektonik lempeng, lempeng-lempeng yang ada saling
bergerak dan berinteraksi satu dengan lainnya. Pergerakan lempeng lempeng
tersebut juga secara tidak langsung dipengaruhi oleh rotasi bumi pada sumbunya.
Sebagaimana diketahui bahwa kecepatan rotasi yang terjadi bola bumi akan akan
semakin cepat ke arah ekuator. Pada gambar 2.20 diperlihatkan prinsip-prinsip
dari pergerakan lempeng bumi, dimana pada bagian kutub (Euler pole) masuk kedalam lingkaran besar sedangkan ke arah
ekuator masuk kedalam lingkaran kecil. Interaksi antar lempeng dapat saling
mendekat (subduction), saling menjauh
dan saling berpapasan (strike slip
fault).
Dua lempeng –berhubungan
antara Pelat A dan B menyebar secara simetris rata-rata sebesar
setengahnya dari 2 cm / tahun.
Catatan:
- Pegunungan ditandai oleh dua garis paralel
- Tingkat penyebaran setiap sisi punggungan diberikan
- Tingkat penyebaran penuh adalah jumlah dari kedua pergerakan lempeng
* Menganggap kecepatan relatif adalah dalam cm / tahun, kecuali
dinyatakan lain
Jika Anda duduk di wilayah lempeng A, kecepatan dan arah Plat B adalah: AVB adalah + 4cm/tahun
Jika Anda duduk di wilayah lempeng B, kecepatan dan arah pelat adalah: : BVA adalah -4cm/tahun
Pada ujung utara dan selatan Lempeng B, apa BVA? 2 cm/tahun
- Pegunungan ditandai oleh dua garis paralel
- Tingkat penyebaran setiap sisi punggungan diberikan
- Tingkat penyebaran penuh adalah jumlah dari kedua pergerakan lempeng
* Menganggap kecepatan relatif adalah dalam cm / tahun, kecuali
dinyatakan lain
Jika Anda duduk di wilayah lempeng A, kecepatan dan arah Plat B adalah: AVB adalah + 4cm/tahun
Jika Anda duduk di wilayah lempeng B, kecepatan dan arah pelat adalah: : BVA adalah -4cm/tahun
Pada ujung utara dan selatan Lempeng B, apa BVA? 2 cm/tahun
Apa jenis margin lempeng berada di ujung utara dari
B Lempeng? Transfornasi
fault
Apa jenis margin lempeng berada di ujung selatan dari B Lempeng? Transfornasi fault
Pertemuan 3 Lempeng
Apa jenis margin lempeng berada di ujung selatan dari B Lempeng? Transfornasi fault
Pertemuan 3 Lempeng
Triple junction-Sebuah
persimpangan tiga adalah titik di mana tiga lempeng bertemu. Tiga lempeng adalah jumlah maksimum yang dinamis
stabil. Jika empat pelat bertemu, konfigurasi ini hanya bisa ada sesaat
sebelum berkembang menjadi dua persimpangan tiga. Persimpangan
tiga diberi label dengan menyatakan apa jenis margin lempeng ada pada
persimpangan tiga: R = punggungan, T
= parit, F = sesar.
Beberapa
contoh persimpangan tiga;
Pergerakan
relatif lempeng pada triple junction, bisa menggunakan persamaan; AVC
+ + BVA+ CVB = 0 .
Contoh soal:
Apa
jenis persimpangan tiga ini? FFT
Pentingnya
studi tektonik untuk memahami gerakan lempeng
relatif dan persimpangan perilaku triple junction. Jumlah pelat dapat
ditentukan dengan menggunakan pengukuran gerak lempeng relatif pada hanya
beberapa
margin. Kecepatan-kecepatan relatif piring juga dapat digunakan untuk memprediksi bagaimana konfigurasi lempeng tektonik akan melihat beberapa titik di masa depan.
margin. Kecepatan-kecepatan relatif piring juga dapat digunakan untuk memprediksi bagaimana konfigurasi lempeng tektonik akan melihat beberapa titik di masa depan.
Contoh 2.4: Tektonik dari barat Amerika Utara. Alam
dari batas lempeng di ujung utara dari Patahan San Andreas tunduk pada banyak perdebatan selama pengembangan
pelat tektonik teori.
• geologi dan gempa data menunjukkan
bahwa Patahan San Andreas
adalah strike-slip fault dextral, dengan kecepatan relatif 4,5 ~ cm / tahun harus ada deformasi tekan signifikan pada ujung utara kesalahan (tidak diamati)
adalah strike-slip fault dextral, dengan kecepatan relatif 4,5 ~ cm / tahun harus ada deformasi tekan signifikan pada ujung utara kesalahan (tidak diamati)
• data
anomali magnetik (lebih di ch. 3) menyarankan dasar laut
menyebar sepanjang Juan de Fuca punggungan, beberapa ratus km lepas pantai. Tingkat penyebaran lengkap ~ 6 cm / tahun.
menyebar sepanjang Juan de Fuca punggungan, beberapa ratus km lepas pantai. Tingkat penyebaran lengkap ~ 6 cm / tahun.
Perhitungan Gerakan Mekanik
Lempeng Metode Euler
Gerakan relatif
antara dua lempeng kaku seperti rotasi sumbu x melalui pusat dari bumi;
Titik di mana
rotasi sumbu x memotong melalui permukaan bumi didefinisikan kutub rotasi atau
kutub euler.
Pergerakan dari
titik akan mengikuti lingkaran kecil melalui rotasi kutub. Pergerakan relatif
lempeng antara lempeng A dan lempeng B dapat didiskripsikan 2 parameter;
- Posisi dari kutub euler.
- Kecepatan sudut rotasi w.
- q jarak rotasi antara titik P sebagai pusat euler dengan titik x.
Kutub euler,
mengikuti aturan tangan kanan dengan arah jempol adalah kutub euler, jari
keempatnya merupakan arah rotasi.
Menggunakan
kutub euler, kecepatan relatifnya (Km/tahun) pada titik x adalah;
Kesimpulan
Bumi memiliki
beberapa lempeng yang berada di pisan litosfer. Lempeng bumi, bergerak secara
dinamis yang disebabkan oleh aktivitas inti bumi. aktivitas berasal dari aliran
magma secara konveksi sehingga dapat menghasilkan tenaga endogen untuk
menggerakkan lempeng bumi secara konvergen, divergen dan transform. Adanya pergerakan
lempeng menghasilkan pertemuan lempeng yang dikarenakan pergerakan secara
konvergen, divergen dan transform menghasilkan batasan pergerakan lempeng
berupa, sesar (fault), divergen (ridge), parit (trench). Selain itu untuk memecahkan pergerakan relatif antara dua
lempeng diperlukan metode euler dalam penyelesaiannya.
Daftar Pustaka
1. Atkinson,
M. Peter, Foody, M. Giles, Darby, E., Stephen, dan Wu, Fulong. 2004. Geodynamics. New york Washington DC :
CRC Press.
2. Lekkas,
E. L. 2003. Earthquake Geodynamics
Seismic Case Studies. Boston: Wit press.
3. Geophysic
210-Fall 2009. Diakses 15 April 2010.
4. Noor, Jauhari.2009.Pengantar geologi. Copyright @2009 by Djauhari Noor.
5. Greis
Eldy Weny. Geografi. Universitas Negeri Malang.
6. Tarbuk Lutgens. The Dynamic of Plate Tectonic.
Prentice Hall, Earth Science
Komentar
Posting Komentar