Peran Orang Tua



Film I’m not stupid memberikan banyak gambaran tentang realita salah satunya arti sebuah pujian orang tua kepada anak. Walaupun terlihat sepele tapi banyak banget manfaatnya. Mungkin orang tua melihatnya tidak perlu, tapi buat anak sangat perlu. Dengan pujian anak akan merasa orang tua sangat perhatian dan menghargai apa yang telah diusahakan. 
 Miris melihat realita kehidupan banyak orang tua yang punya ekspektasi besar dengan anaknya, simpel aja jika tes semester orang tua mengharapkan nilai anak yang tinggi dan terkadang mereka juga mengabaikan usaha belajar anak. Tak jarang dari mereka marah jika si anak mendapatkan hasil yang buruk. Padahal banyak dari para orang tua yang salah dalam mendidik anaknya. Itu terjadi kenapa? Para orang tua sibuk dengan kerjaan mereka, sering dari mereka hanya menitipkan belajar ditempat privat atau sejenis kursus mata pelajaran, tetapi dirumah para orang tua tidak ikut andil dalam pengontrolan belajar alias menyerahkan begitu saja kepada guru privatnya. Sedangkan para orang tua tetap sibuk dengan kerjaan mereka. Alasan orang tua yang sibuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bahkan terkadang alasan yang tidak logisnya ya, saya kan gak bisa ngajarin jadi saya lesin aja ke kursus privat. Tetapi lihat lah apa dirumah orang tua mengontrol belajar anak? TIDAK PASTI. Padahal yang namanya belajar perlu peran orang tua setidaknya mereka ikut menemani belajar dirumah, memberikan sedikit perhatian kepada anak dengan menanyakan disekolah tadi diberikan pelajaran apa? Mungkin itu sepele, tapi itu bentuk perhatian kecil yang berefek besar. Semangat akan timbul dijiwa anak-anak. Padahal les privat atau kursus mata pelajaran tidak menjamin anaknya pintar 100%. Guru privat hanya membantu mereka untuk belajar selebihknya itu dikembalikan dengan peran orang tua dalam memberikan kontrol belajar dan memupuk semangat anak untuk belajar. Jika para orang tua hanya menyalahkan anak ketika si anak mendapatkan nilai buruk di tes atau ulangan tanpa menanyakan sebabnya apa? Apa mungkin kurang konsen? atau memang belum maksud dengan mata pelajaran? Jika anak langsung disalahkan itu SALAH BESAR, jangan hanya menuntut apa yang dihasilkan oleh si anak. Hargai apa yang dihasilkan anak, walaupun nilai mereka kecil sekalipun. Belajar menghargai apa yang mereka peroleh.

Para orang tua tidak akan tahu apa yang dipikirkan anak kalau orang tua tidak menanyakan apa penyebabnya. Kodok tidak akan mengetahui apa yang dipikirkan batu selama kodok akan tetap menjadi kodok dan batu akan tetap menjadi batu. Cobalah sedikit memberikan perhatian kecil dengan menanyakan “hari ini diajarin apa disekolah” dan coba menghargai apapun hasil usaha dari anak. Saya yakin sukses akan lahir dari hal hal yang kecil, bukan terlahir begitu saja dari hal-hal yang besar. Anak juga tidak mau mendapatkan nilai jelek pasti anak selalu mengharapkan nilai yang didapatkan dapat maksimal. 


Komentar