Obyek yang direkam oleh penginderaan jauh
tersusun oleh beberapa material. Material ini memiliki karateristik yang
bervariasi terhadap kaitannya interaksi energi elektromagnetik. Energi
elektromagnetik berupa gelombang elektromagenetik yang mengenahi obyek di
permukaan bumi baik berasal dari pancaran satelit ataupun melalui pancaran
radiasi matahari.
Pancaran
energi elektromagneik ini, akan memiliki beberapa kemungkinan yaitu pantulan,
serapan, dan transmisian. Melalui penerapan kekekalan energi diperoleh
persamaan :
E1(λ) = ER(λ) + EA(λ)
+ ET(λ)
(1).
E1(λ) = Energi pancaran yang
mengenahi obyek
ER(λ) = Energi pantulan dari
obyek
EA(λ) = Energi serapan obyek
ET(λ) = Energi transmisian
Seluruh komponen tersebut merupakan
fungsi dari panjang gelombang Pada penginderaan jauh bekerja terhadap panjang
gelombang pantulan yang memiliki karakteristik pantulan obyek yang direkam.
Karakteristik pantulan diperoleh melalui hubungan persamaan
ER(λ) = E1(λ) - EA(λ) - ET(λ). (2)
Corak geometrik di mana suatu gelombang
terdiri dari beberapa material pantulan energi akan memenuhi 2 kemungkinan,
yaitu obyek memantulkan energi secara sempurna dan pemantulan energi secara
baur. Pemantulan sempurna (spectacular reflector) terjadi di permukaan obyek
yang tidak rata. Berbeda dengan pemantulan baur yang terjadi di permukaan tidak
rata. Penggolongan pemantulan energi elektromagnetik berhubungan langsung dengan panjang gelombang
dapat dilihat melalui persamaan 2.
Karakteristik
pantulan dari kenampakan obyek di bumi dapat diukur sebagai fungsi panjang
gelombang yang disebut panulan spektral. Secara matematis dapat difenisikan;
Gambar
dapat dilihat peranan spektrum tampak
mata (visible spectrum) untuk sumberdaya kelautan, yang ditunjukan oleh kurva
reflectancenya pada tubuh air. Spektrum ini mempunyai panjang gelombang
berkisar antara 0.4-0.7 um, yang terdiri dari spektrum tampak mata biru
(visible blue) dengan panjang gelombang 0.4–0.5 um, spektrum tampak mata hijau
(visible green) dengan panjang gelombang 0.5–0.6 um dan spektrum tampak mata
merah (visible red) dengan panjang gelombang 0.6–0.7 um (Jensen, 1986;
Lillesand and Kiefer, 1987; Swain and Davis, 1978).
Komentar
Posting Komentar