Radiasi adalah
pemancaran dan perambatan gelombang yang membawa tenaga melalui ruang atau
antara, misal pemancaran dan perambatan gelombang elektromagnetik, gelombang
bunyi; gelombang lenting; penyinaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
radiasi bukan hanya radiasi nuklir, tetapi juga radiasi lain seperti gelombang
radio, gelombang televisi, pancaran sinar matahari, dll. Radiasi yang
dipancarkan alam dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu radiasi kosmis, Radiasi kosmik beradal dari
sumber radiasi yang berada pada benda langit dalam tata surya dalam bentuk
partikel berenergi tinggi (sinar kosmis); dan
Sinar kosmis yang berupa
partikel akan bereaksi dengan atmosfir bumi menghasilkan tritium, berilium dan
carbon yang radioaktif. Tak seorangpun luput dari guyuran radiasi ini meskipun
jumlahnya berbeda-beda berdasarkan lokasi dan ketinggian. Karena medan magnet
bumi mempengaruhi radiasi ini, maka orang di kutub menerima lebih banyak
daripada yang ada di katulistiwa. Selain itu orang yang berada di lokasi yang
lebih tinggi akan menerima radiasi yang lebih besar karena semakin sedikit
lapisan udara yang dapat bertindak sebagai penahan radiasi. Jadi, orang yang
berada di puncak gunung akan menerima radiasi yang lebih banyak daripada yang
di permukaan laut. Orang yang bepergian dengan pesawat terbang juga menerima
lebih banyak radiasi.
radiasi terestrial, sumber radiasi
yang berasal dari unsur radioaktif di dalam kerak bumi yang terbentuk sejak
terjadinya bumi. Bahan radioaktif utama yang ada dalam kerak bumi adalah
Kalium-40, Rubidium-87, unsur turunan dari Uranium-238 dan turunan Thorium-232.
Besarnya radiasi dari kerak bumi ini berbeda-beda karena konsentrasi
unsur-unsur di tiap lokasi berbeda, tetapi biasanya tidak terlalu berbeda jauh.
Ada beberapa tempat di dunia ini yang memiliki tingkat radiasi dari kerak bumi
yang sangat tinggi tetapi tingkat insiden orang terkena kanker rendah dan radiasi internal. Radiasi internal
adalah radiasi yang diterima oleh manusia dari dalam tubuh manusia sendiri,
dalam hal ini sumber radiasi masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan,
minuman atau udara. Unsur yang meradiasi manusia dari dalam ini kebanyakan
berupa tritium, Carbon-14, Kalium-40, Timah Hitam (Pb-210) dan Polonium-210.
Radiasi internal ini umumnya merupakan 11% total radiasi yang diterima
seseorang.
Penduduk di tempat paling utara di bumi menerima
radiasi internal dari Polonium-210 kira-kira 35 kali nilai rata-rata dari
daging kijang yang mereka makan. Penduduk di daerah Australia Barat yang kaya
dengan uranium menerima radiasi internal kira-kira 75 kali nilai rata-rata dari
daging domba, kangguru dan offal yang mereka konsumsi.
Seseorang yang ada di dalam gedung atau rumah dapat
menerima radiasi dari sumber yang ada dalam bahan bangunan. Sumber radiasi yang
terutama di sini adalah radon yang merupakan gas turunan peluruhan Uranium-238
dan Thorium-232. Yang berbahaya dari gas radon ini adalah anak turunannya yang
akhirnya menjadi timah hitam yang stabil. Di daerah yang beriklim dingin,
konsentrasi radon di dalam rumah bisa lebih tinggi daripada di luar, akan
tetapi di daerah tropis konsentrasi di dalam maupun di luar bisa sama (karena
kondisi rumah yang terbuka). Radiasi yang diterima dari radon ini kira-kira 50%
dari total radiasi yang diterima.
Mengapa
diperlukan pengukuran radiasi ?
Fungsi
yang paling utama ingin mengetahui seberapa besar jauh tingkat keamanan dari
radiasi yang terpapar oleh manusia. Karena dapat memberikan efek somatik dan
genetika, dikatakan menimbulkan efek somatik, intinya efek ini dapat
menimbulkan ke manusia yang terpapar radiasi, sedangkan efek genetik
berpengaruh terhadap perubahan gen-nya. Sehingga secara tidak langsung juga
akan berpengaruh terhadap keturunan korban yang terkena atau terpapar radiasi.
Akibat radiasi secara jelas
Rambut
Efek paparan radioaktif membuat
rambut akan menghilang dengan cepat bila terkena radiasi di 200 Rems atau
lebih. Rems merupakan satuan dari kekuatan radioaktif.
Otak
Sel-sel otak tidak akan rusak
secara langsung kecuali terkena radiasi berkekuatan 5000 Rems atau lebih.
Seperti halnya jantung, radiasi membunuh sel-sel saraf dan pembuluh darah dan
dapat menyebabkan kejang dan kematian mendadak.
Kelenjar Gondok
Kelenjar tiroid sangat rentan
terhadap yodium radioaktif. Dalam jumlah tertentu, yodium radioaktif dapat
menghancurkan sebagian atau seluruh bagian teroid.
Sistim Peredaran Darah
Ketika seseorang terkena radiasi
sekitar 100 Rems, jumlah limfosit darah akan berkurang, sehingga korban lebih
rentan terhadap infeksi. Gejala awal mirip seperti penyakit flu. Menurut data
saat terjadi ledakan Nagasaki dan Hiroshima, menunjukan gejala dapat bertahan
selama sepuluh tahun dan mungkin memiliki risiko jangka panjang seperti
leukimia dan limfoma.
Jantung
Jika seseorang terkena radiasi
berkekuatan 1000 sampai 5000 Rems akan mengakibatkan kerusakan langsung pada
pembuluh darah dan dapat menyebabkan gagal jantung dan kematian mendadak.
Saluran Pencernaan
Radiasi dengan kekuatan 200 Rems
akan menyebabkan kerusakan pada lapisan saluran usus dan dapat menyebabkan
mual, muntah dan diare berdarah.
Saluran Reproduksi
Radiasi akan merusak
saluran reproduksi cukup dengan kekuatan di bawah 200 Rems. Dalam jangka
panjang, korban radiasi akan mengalami kemandulan.
Paparan maksimum radiasi yang
terkena oleh tubuh
50 milisievert, jka sampai 100 milisievert yang
terjadi manusia yang terpapar akan menderita kanker.
1.
Radioaktivitas
dan hubungan waktu paroh terhadap konstanta peluruhan
Radioaktivitas
adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk memancarkan radiasi menjadi
inti yang stabil. Materi yang mengandung inti tak-stabil yang memancarkan
radiasi, disebut zat radioaktif. Besarnya radioaktivitas suatu unsur radioaktif
(radionuklida) ditentukan oleh konstanta peluruhan (
), yang menyatakan laju peluruhan tiap
detik, dan waktu paro (t½). Kedua besaran tersebut bersifat khas untuk setiap
radionuklida. Berdasarkan sumbernya, radioaktivitas dibedakan atas
radioaktivitas alam dan radioaktivitas buatan.

Radioaktivitas
adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk memancarkan radiasi dan
berubah menjadi inti stabil. Proses perubahan ini disebut peluruhan dan inti
atom yang tak stabil disebut radionuklida. Materi yang mengandung radionuklida
disebut zat radioaktif. Peluruhan ialah perubahan inti atom yang tak-stabil
menjadi inti atom yang lain, atau berubahnya suatu unsur radioaktif menjadi
unsur yang lain.
radioaktivitas
ditemukan oleh H. Becquerel pada tahun 1896. Becquerel menamakan radiasi dengan
uranium. Dua tahun setelah itu, Marie Curie meneliti radiasi uranium dengan
menggunakan alat yang dibuat oleh Pierre Curie, yaitu pengukur listrik piezo
(lempengan kristal yang biasanya digunakan untuk pengukuran arus listrik
lemah), dan Marie Curie berhasil membuktikan bahwa kekuatan radiasi uranium
sebanding dengan jumlah kadar uranium yang dikandung dalam campuran senyawa
uranium. Disamping itu, Marie Curie juga menemukan bahwa peristiwa peluruhan
tersebut tidak dipengaruhi oleh suhu atau tekanan, dan radiasi uranium
dipancarkan secara spontan dan terus menerus tanpa bisa dikendalikan. Marie
Curie juga meneliti campuran senyawa lain, dan menemukan bahwa campuran senyawa
thorium juga memancarkan radiasi yang sama dengan campuran senyawa uranium, dan
sifat pemancaran radiasi seperti ini diberi nama radioaktivitas.
Waktu paro (t½)
adalah waktu yang diperlukan oleh suatu radionuklida untuk seluruh sehingga
jumlahnya tinggal setengahnya. Radiasi radionuklida mempunyai sifat yang khas (unik)
untuk masing-masing inti. Peristiwa pemancaran radiasi suatu radionuklida sulit
untuk ditentukan, tetapi untuk sekumpulan inti yang sama, kebolehjadian
peluruhannya dapat diperkirakan. Waktu paro bersifat khas terhadap setiap jenis
inti. Laju pancaran radiasi dalam satuan waktu disebut konstanta peluruhan (l) dan secara matematik hubungan antara l
dan t½ dinyatakan dengan
l = 0,693/ t½
Komentar
Posting Komentar