Kerajaan Islam di Indonesia

Kerajaan Islam di Indonesia
Kerajaan
Tahun dan Letak
Raja-Raja
Ciri Khusus
Samudera Pasai
/kerajaan pertama
di Lhoksumawe, Aceh.
abad ke-13

Pendirià Marah Silu
(Sultan Malik Al-Saleh),  Raja yang pernah memerintah antara lain
Sultan Malik Al-Saleh, Sultan Malik At-Tahir, Sultan Malik At-Tahir II dan Sultan
Zaenal Abidin.
1.   Kejayaan pada masa Sultan Malik At-Tahir II.
2.   Kerjaan ini ada di keterangannya Marcopolo dari Venesia
3.   Kesultanan India bernama Ibnu Batutah mengunjungi ke kerajaan ini.
Aceh
di tepi Selat Malaka
pada abad 16
Pendiri à Sultan Ali Mughayat Syah
2. Salahudin
3. Alaudin Riayat Syah(Al Qohhar)
4. Husain
5. Ali Riayat Syah
Paling terkenal adalah Sultan Iskandar Muda
Husain tewas dalam perang saudara sehingga digantikan oleh Ali Riayat Syah.

Demak
Di muara Sungai Bintoro, Demak Jateng. Abad ke 16
Pendirià raden patah (Panembahan Jimbun atau Pate radim).
2. Adi pati unus (pangeran Sabrang Lor)
3. Sultan Trenggono


Karena setelah sultan Trenggono kerajaannya kacau kemudian dipindah ke Pajang oleh Jaka tingkir/ Sultan hadiwijaya.
Peninggalan Masjid Agung Demak oleh Walisongo, saka tatal (Tiang masjid), bedug dan kentongan, pintu bledeg atau petir buatan Ki Ageng Selo, dampar kencana (tempat duduk raja) dan piring Campa 61 buah, pemberian Ibu Raden Patah yaitu Puteri Campa.
Penyebaran agama Islam di Jawa dibantu oleh para wali.
Sembilan wali tersebut
adalah sebagai berikut.
a. Sunan Giri (Raden Paku atau Raden Ainul Yakin)
b. Sunan Ampel (Raden Rahmat)
c. Sunan Bonang (Raden Maulana Makhdum Ibrahim)
d. Sunan Drajat (Raden Kosim Syarifudin)
e. Sunan Muria (Raden Umar Syaid)
f. Sunan Kalijaga (Raden Syahid)
g. Sunan Gresik (Raden Maulana Malik Ibrahim)
Banten dan Cirebon
Banten dan Cirebon
Fatahila (Syarif Hidayatullah/ Sunan Gunung Jati)
2. pangeran Hassanudin (yang ada di Banten)
2. Pangeran Pasarean (yang di Cirebon)
3. Sultan Agggeng Tirtayasa (banten)
1.  Banten mengalami kejayaan pada masa Sultan Ageng Tirtayasa (1651 – 1680) yang gugur melawan Belanda.
2.   Peningalan sejarah Kerajaan Banten dan Cirebon antara lain Masjid Agung Banten, meriam Ki Amok dan gapura sebagai pintu gerbang di Kerajaan Banten.
3.   Sultan Ageng tirtayasa dengan Sultan haji diadu domba oleh belanda. Kemudian Sultan Agung Tirtayasa ditangkap Belanda dan dimasukkan dipenjara, serta meninggal dipenjara.



Ternate-Tidore
Tidore terletak di Sampalu, Ternate dan Pulau Tidore di
Maluku Utara
Abad ke-16
Pendirià Sultan Zaenab Abidin
Terkenal à Sultan hairun dan Sultan Baabullah (ternate)
Terkenal à Sultan Nuku (Tidore)
Hasil utama Kerajaan Ternate dan Tidore adalah cengkih dan pala. Tidore didirikan oleh Sultan Mansur. Raja Tidore yang terkenal adalah Sultan Nuku.

Gowa Tallo
di Somba Opu, Makassar, Sulawesi Selatan.

Paling terkenal adalah Hasanuddin (Ayam jantan dari timur)
Raja Gowa bergelar Daeng, dan Raja Tallo bergelar Karaeng. Raja Gowa Daeng Manrabia (Sultan Alaudin) dan Raja Tallo yaitu Karang Matoaya (Sultan Abdullah Awalul Islam) menyatakan penggabungan dua kerajaan menjadi dwi tunggal.
Kesultanan Malaka
Malaka 1390
Pendiri à Sultan Iskandar Syah.( Paramisora)
2.  Sultan Megat Iskandar Syah.
3.  Sultan Muhamad Syah
4. Sultan Parameswara Dewa Syah.
5. Sultan Muzafar Syah.
6. Sultan Mansur Syah.
(paling terkenal)
7.Sultan Mahmud Syah
Sultan Mansur Syah.
Pada masa ini, Malaka memiliki angkatan laut yang sangat kuat dengan
panglima laut yang terkenalnya adalah Hang Tuah.

Peninggalan Dari kerajaan islam adalah
1.               Masjid à ex. Kudus (oleh sunan Kudus) yang memiliki menara dan Demak (oleh sunan Kalijaga)
2.           Kaligrafi adalah tulisan indah dalam huruf Arab. Ditemukan di batu nisan pada kerajaan Islam. Ex. Yang pertama kali ditemukan pada batu nisa Fatimah binti maimun di Leran Surabaya.
3.           Istana à contoh kraton Kasultanan Yogyakarta merupakan istana kerajaan Mataram Islam
4.           Pesantren. Yang pertama kali dibangun adalah pesantren sunan ampel pada masa Kertawijaya dari majapahit
5.           Adat à ex. Ziarah, Sedekah, Sekaten (perayaan Maulid Nabi biasanya di Yogyakarta, Surakarta, Jatim dan Cirebon).


Komentar